Ilmu Dibalik Puasa dan Manfaat Kesehatannya
Puasa adalah praktik kuno yang telah menjadi bagian dari budaya dan agama manusia selama ribuan tahun. Secara tradisional, itu digunakan untuk tujuan keagamaan, kesehatan dan sosial. Saat ini, popularitas puasa kembali meningkat, dan banyak orang menggunakannya untuk mendapatkan manfaat kesehatan dan sebagai metode pertumbuhan pribadi dan keagamaan.
Apa itu puasa?
Puasa adalah penolakan sukarela untuk makan dan bila perlu minum dalam jangka waktu tertentu. Ini telah dipraktekkan selama ratusan tahun karena alasan spiritual, kesehatan dan pribadi. Puasa hadir dalam berbagai bentuk, masing-masing memiliki struktur dan manfaatnya sendiri.
Puasa intermiten melibatkan periode makan dan puasa yang bergantian. Ini tidak menentukan bahan-bahannya secara pasti, melainkan kapan harus memakannya. Misalnya, berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jangka waktu delapan jam. Atau metode diet lima hari, yang melibatkan makan normal selama lima hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga 500-600 kalori selama dua hari lainnya.
Puasa berkepanjangan mengacu pada puasa dalam jangka waktu yang lebih lama, biasanya dari 24 jam hingga beberapa hari. Puasa yang berkepanjangan menyebabkan proses perbaikan sel yang lebih dalam, meningkatkan autophagy (cara tubuh membersihkan sel-sel yang rusak) dan penurunan berat badan yang signifikan. Puasa berkepanjangan penting dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Perubahan metabolisme selama puasa
Puasa menyebabkan perubahan metabolisme yang signifikan dalam tubuh, dan memberikan berbagai manfaat kesehatan. Penyesuaian tersebut meliputi perubahan kadar hormon, sumber energi, dan proses metabolisme. Pertimbangkan bagaimana puasa memengaruhi metabolisme, kadar insulin, penipisan glikogen, dan ketosis.
- Penurunan kadar insulin: Salah satu perubahan metabolisme utama selama puasa adalah penurunan kadar insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dengan memfasilitasi pengambilan glukosa oleh sel. Kadar insulin yang lebih rendah memberi sinyal pada tubuh untuk berhenti menyimpan lemak dan mulai menggunakannya sebagai energi. Penurunan kadar insulin ini mendorong pemanfaatan lemak, yang merupakan kunci penurunan berat badan dan kesehatan metabolisme.
- Penipisan Glikogen: Glikogen adalah bentuk simpanan glukosa yang terutama ditemukan di hati dan kelompok otot. Pada tahap awal kelaparan, tubuh bergantung pada simpanan glikogen untuk menjaga kadar glukosa darah dan menyediakan energi. Saat berpuasa, cadangan glikogen mulai habis, biasanya dalam waktu 24-48 jam, tergantung pada tingkat aktivitas fisik dan metabolisme. Ketika glikogen habis, tubuh harus mencari sumber energi yang memungkinkan.
- Ketosis: Ketika simpanan glikogen habis, tubuh beralih menggunakan lemak sebagai sumber energi utamanya. Keadaan metabolisme ini disebut ketosis. Selama ketosis, hati mengubah asam lemak menjadi badan keton, yang digunakan oleh sebagian besar jaringan, termasuk otak, sebagai sumber energi alternatif. Badan keton terdiri dari beta-hidroksibutirat, asetoasetat, dan aseton. Ketosis akan meningkatkan laju pembakaran lemak secara signifikan, menjadikannya alat yang efektif untuk menurunkan berat badan dan mengurangi lemak.
Proses Seluler Selama Puasa
Salah satu metode paling penting dalam berpuasa adalah autophagy, yaitu mekanisme alami yang digunakan tubuh untuk membersihkan sel-sel rusak dan meregenerasi sel-sel baru yang lebih sehat. Autophagy berasal dari bahasa Yunani yaitu vehicle yang berarti “diri” dan “phagia” yang berarti makan. Ini adalah teknik di mana sel memecah dan mendaur ulang komponennya sendiri.
Kelaparan menyebabkan suatu negara kekurangan nutrisi, yang merupakan salah satu pemicu penting autophagy. Ketika kadar nutrisi dalam tubuh rendah, sel memulai autophagy untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan dengan mendaur ulang komponen seluler yang rusak atau tidak dibutuhkan.
Autophagy memainkan fungsi penting dalam menjaga kesehatan metabolisme. Ini memungkinkan perubahan metabolisme glukosa dan lipid, membantu sensitivitas insulin, dan mengurangi infeksi, yang berguna dalam mencegah gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2.
Pentingnya Mengonsumsi Multivitamin untuk Mendukung Kekebalan Tubuh Bagi Orang yang Berpuasa
Puasa, baik sebentar-sebentar atau lama, memberikan beberapa manfaat kesehatan, termasuk penurunan berat badan, peningkatan kesehatan metabolisme, dan peningkatan keterbacaan mental. Namun, puasa juga menimbulkan situasi yang menuntut, khususnya yang berkaitan dengan asupan nutrisi. Makan dengan benar saat berpuasa sangatlah penting, dan salah satu cara efektif untuk membantu kesehatan rata-rata dan fungsi kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi multivitamin. Inilah mengapa multivitamin sangat penting bagi orang yang berpuasa:
- Mengurangi konsumsi kalori: Selama puasa, asupan kalori berkurang sehingga juga mengurangi asupan vitamin dan mineral. Multivitamin membantu mengisi kesenjangan nutrisi tersebut dan memastikan bahwa tubuh menerima nutrisi penting terlepas dari asupan makanan yang dibatasi. Bawalah minat Anda pada Supradyn pro energi-kompleks - suplemen penambah kekebalan tubuh terbaik yang membantu manusia meningkatkan tahap kekuatan, stamina, dan kekebalan sehari-hari sehingga kita dapat bertahan dalam kesibukan dan laju kehidupan yang cepat. Formula kompleks tablet effervescent terdiri dari vitamin, mineral, elemen pelacak, dan ekstrak tumbuhan alami yang penting yang bekerja secara harmonis untuk menambah cadangan energi tubuh, meningkatkan vitalitas, meningkatkan kejernihan mental, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Pilihan makanan yang terbatas: Puasa sering kali mencakup konsumsi makanan yang jauh lebih sedikit, sehingga membatasi variasi makanan dan, akibatnya, jumlah nutrisi yang dikonsumsi. Multivitamin menawarkan sejumlah besar vitamin dan mineral penting, mengimbangi kekurangan variasi dalam makanan.
Dukungan kekebalan berkat vitamin C dan D
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan mendukung berbagai fungsi sel. Ini merangsang produksi dan fungsi sel darah putih dengan mendukung berbagai fungsi sel. Misalnya, WELEDA NATURWEISHEIT sangat ideal bagi mereka yang mencari cara alami dan ampuh untuk mendukung sistem kekebalan tubuh mereka. Produk ini mengandung campuran unik echinacea, vitamin C, seng, dan selenium, yang dikenal karena khasiatnya yang merangsang kekebalan tubuh. Vitamin D, pada gilirannya, sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh, karena membantu memodulasi respon imun dan meningkatkan efek melawan patogen dari monosit dan makrofag.
Peran zinc dalam imunitas
Seng sangat penting untuk perkembangan normal dan fungsi sel kekebalan. Ia juga bertindak sebagai antioksidan, mengurangi stres oksidatif dan peradangan. Bawa perhatian Anda ke Vogel Zinc Complex yang mengandung bahan herbal dan zinc. Seng memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh kita, seperti halnya vitamin C dan D.
Penafian: Artikel berisi informasi tentang puasa dan bukan merupakan nasihat medis. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda jika ada pertanyaan tentang pengobatan Anda, terutama sebelum memulai program puasa baru.
M.Wüthrich