Beeovita
Burgerstein Vitamin C Retard 500 mg 100 kapsul
Burgerstein Vitamin C Retard 500 mg 100 kapsul

Burgerstein Vitamin C Retard 500 mg 100 kapsul

Burgerstein Vitamin C Ret Kaps 500 mg 100 pcs

  • 51,15 USD

    Anda menghemat 0 / 0%
Tersedia
Cat. Y
1998 potongan tersedia
Tambahkan Lebih Banyak untuk Diskon Lebih Besar!

Beli 2 dan hemat 15,23 USD / -16%

Safe payments
  • Availability: Tersedia
  • Distributor EBI-PHARM AG
  • Kode Produk: 6739189
  • kode ATC A11GA01
  • EAN 7680442590029
Jumlah dalam satu paket. 100
Suhu penyimpanan min 15 / max 25 ℃
Jauhkan dari sinar matahari

About this product

Deskripsi

Apa itu Burgerstein Vitamin C retard dan kapan digunakan?

Burgerstein Vitamin C retard mengandung vitamin C murni (asam askorbat) sebagai bahan aktif.Vitamin C mengintervensi berbagai proses metabolisme vital melalui berbagai mekanisme.Burgerstein Vitamin C retard digunakan untuk mengobati dan mencegah kekurangan vitamin C.Pelet khusus pada Burgerstein Vitamin C retard memastikan kontinuitas dan bahkan pelepasan vitamin C selama 8-24 jam. Sampai saat ini, tidak diketahui apakah ini relevan dengan efeknya. Ini digunakan untuk mengobati dan mencegah kekurangan vitamin C seperti penyakit kudis dan prekursornya. Dalam kasus penyakit berikut atau dalam keadaan berikut, kebutuhan vitamin C dapat ditingkatkan dan/atau dosis tambahan mungkin diperlukan:

gusi berdarah karena kekurangan vitamin C;

penyembuhan luka, misalnya setelah pencabutan gigi;

operasi;

penyakit menular;

pilek;

Gangguan resorpsi setelah operasi pengangkatan lambung (gastrektomi) atau setelah penyakit pada saluran cerna;

perokok;

Masa hamil dan menyusui;

pengobatan dengan antibiotik;

dalam cuci darah (cuci darah).

Tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan?

Karena vitamin C tidak dapat diproduksi oleh tubuh sendiri , itu harus dicerna dengan makanan. Sayuran dan buah-buahan kaya akan vitamin C, terutama buah jeruk seperti jeruk, lemon, dan jeruk bali. Vitamin C dalam jumlah yang lebih besar juga ditemukan di hati dan ginjal, tetapi tidak pada daging, sereal, dan produk susu. produk.Memasak, menyiram, menghangatkan, dan menyimpan (termasuk membekukan) dapat sangat mengurangi kandungan vitamin C.

Produk obat ini mengandung kira-kira. 65 mg karbohidrat yang dapat dicerna per kapsul. Oleh karena itu, Burgerstein Vitamin C retard cocok untuk penderita diabetes.

Penderita diabetes yang menentukan gula dalam urinnya sendiri tidak boleh mengonsumsi Burgerstein Vitamin C retard selama beberapa hari sebelum tes karena vitamin C memengaruhi hasilnya.

Kapan Burgerstein Vitamin C retard tidak boleh dikonsumsi?

Jika Anda alergi terhadap dari bahan-bahan tersebut, Anda harus berhenti mengonsumsi Burgerstein Vitamin C retard.

Jika Anda menderita batu ginjal dengan peningkatan ekskresi asam oksalat pada saat yang sama, memiliki penyakit penyimpanan zat besi atau keracunan urin, Anda tidak boleh mengonsumsi retard Vitamin C Burgerstein.

Kapan perlu berhati-hati saat mengonsumsi Burgerstein Vitamin C retard?

Pasien dengan batu ginjal dapat hanya mengonsumsi lebih dari 500 mg vitamin C setiap hari setelah berkonsultasi dengan dokter.

Beri tahu dokter, apoteker, atau apoteker jika Anda menderita penyakit lain, alergi, atau sedang mengonsumsi obat lain (termasuk yang Anda beli sendiri!).

Dapatkah Burgerstein Vitamin C retard dikonsumsi selama kehamilan atau saat menyusui?

Tidak ada kekhawatiran tentang mengonsumsi vitamin C selama kehamilan atau saat menyusui.

Bagaimana Anda menggunakan Burgerstein Vitamin C Retard?

Kecuali ditentukan lain oleh dokter:

Dewasa dan remaja di atas 12 tahun:Dosis yang dianjurkan adalah satu hingga dua kapsul per hari jika terjadi defisiensi. Untuk masuk angin, 2 kapsul diminum setiap hari.

Burgerstein Vitamin C retard tidak dimaksudkan untuk digunakan pada anak di bawah usia 12 tahun.

Kapsul harus ditelan utuh dengan banyak air atau jus.

Ikuti dosis yang diberikan dalam brosur kemasan atau diresepkan oleh dokter Anda. Jika menurut Anda obatnya terlalu lemah atau terlalu kuat, bicarakan dengan dokter, apoteker, atau apoteker Anda.

Efek samping apa yang dapat dimiliki Burgerstein Vitamin C retard?

Efek samping berikut dapat terjadi saat mengonsumsi Burgerstein Vitamin C retard: Setelah dosis sangat tinggi (4-5 g dan lebih), diare ringan atau peningkatan buang air kecil kadang-kadang diamati. Menurut temuan terbaru, pembentukan batu ginjal akibat mengonsumsi vitamin C dosis tinggi secara berlebihan jangka waktu yang lama tidak diharapkan.

Jika Anda melihat adanya efek samping yang tidak dijelaskan di sini, Anda harus memberi tahu dokter, apoteker, atau apoteker Anda.

Apa yang juga harus diperhatikan?

Burgerstein Vitamin C retard harus disimpan dengan rapat, kering dan jauhkan dari jangkauan anak-anak pada suhu kamar (15-25 °C). Produk obat hanya boleh digunakan sampai dengan tanggal yang tertera “EXP” pada wadah.

Dokter, apoteker, atau apoteker Anda dapat memberi Anda informasi lebih lanjut. Orang-orang ini memiliki informasi mendetail untuk spesialis.

Apa yang terkandung dalam retard Vitamin C Burgerstein?

1 rilis tertundakapsul berisi:

Zat aktif:vitamin C 500 mg.

Excipients:Excip.per caps.ret.

nomor registrasi

44259 (Swissmedic).

Di mana Anda bisa mendapatkan Burgerstein Vitamin C retard?Paket apa yang tersedia?

Di apotek dan toko obat, tanpa resep dokter.

Paket berisi 30 atau 100kapsul.

Pemegang Izin Pemasaran

Antistress AG, Society for Health Protection, 8640 Rapperswil-Jona.

Deskripsi tersedia dalam bahasa lain

Burgerstein Vitamin C retard enthält als Wirkstoffe reines Vitamin C (Ascorbinsäure). Vitamin C greift über verschiedene Mechanismen in eine Vielzahl lebenswichtiger Stoffwechselvorgänge ein. Burgerstein Vitamin C retard wird zur Behandlung und Vorbeugung von Vitamin-C-Mangelzuständen angewandt. Die spezielle Pelletierung in Burgerstein Vitamin C retard gewährleistet eine kontinuierliche und gleichmässige Freigabe des Vitamin C über 8–24 Stunden. Bis heute ist nicht bekannt, ob dies für die Wirkung von Bedeutung ist. Es wird zur Behandlung und Vorbeugung von Vitamin-C-Mangelzuständen wie Skorbut und dessen Vorstufen angewandt. Bei folgenden Erkrankungen oder unter folgenden Umständen kann der Vitamin-C-Bedarf erhöht und/oder eine ergänzende Gabe erforderlich sein:

Zahnfleischbluten bei Vitamin-C-Mangel;

Wundheilung, zum Beispiel nach Zahnextraktion;

Operationen;

Infektionskrankheiten;

Erkältungskrankheiten;

Resorptionsstörungen nach operativer Entfernung des Magens (Gastrektomie) oder nach Erkrankungen im Magen/Darm;

Raucher;

Schwangerschaft und Stillzeit;

Behandlung mit Antibiotika;

bei Blutwäsche (Dialyse).

Da Vitamin C vom Körper nicht selbst hergestellt werden kann, muss es mit der Nahrung aufgenommen werden. Reich an Vitamin C sind Gemüse und Früchte, insbesondere Zitrusfrüchte wie Orangen, Zitronen und Grapefruits. Grössere Mengen Vitamin C finden sich auch in Leber und Niere, nicht aber in Fleisch, Getreide und Milchprodukten. Kochen, Wässern, Warmhalten und Lagern (auch Tiefkühlen) kann den Vitamin-C-Gehalt stark reduzieren.

Dieses Arzneimittel enthält ca. 65 mg verwertbare Kohlenhydrate pro Kapsel. Burgerstein Vitamin C retard ist deshalb für Diabetiker geeignet.

Diabetiker, welche die Zuckerbestimmung im Urin selbst vornehmen, sollten einige Tage vor dem Test kein Burgerstein Vitamin C retard zu sich nehmen, weil Vitamin C das Resultat beeinflusst.

Wenn Sie auf einen der Inhaltstoffe allergisch reagieren, sollten Sie Burgerstein Vitamin C retard nicht mehr einnehmen.

Wenn Sie an Nierensteinen mit gleichzeitig erhöhter Oxalsäure-Ausscheidung leiden, eine Eisenspeicherkrankheit haben oder bei Harnvergiftung dürfen Sie Burgerstein Vitamin C retard nicht einnehmen.

Patienten mit Nierensteinen dürfen mehr als 500 mg Vitamin C täglich nur nach Rücksprache mit dem Arzt bzw. der Ärztin einnehmen.

Informieren Sie Ihren Arzt, Apotheker oder Drogisten bzw. Ihre Ärztin, Apothekerin oder Drogistin wenn Sie an anderen Krankheiten leiden, Allergien haben oder andere Arzneimittel (auch selbstgekaufte!) einnehmen.

Es bestehen keine Bedenken, Vitamin C auch während der Schwangerschaft oder in der Stillzeit einzunehmen.

Sofern von Arzt bzw. Ärztin nicht anders verordnet:

Erwachsene und Jugendliche über 12 Jahren: Die empfohlene Dosierung beträgt ein bis zwei Kapseln pro Tag bei Mangelzuständen. Bei Erkältungskrankheiten werden täglich 2 Kapseln eingenommen.

Burgerstein Vitamin C retard ist nicht zur Anwendung bei Kindern unter 12 Jahren bestimmt.

Die Kapseln sollten mit reichlich Wasser oder Saft unzerkaut hinuntergeschluckt werden.

Halten Sie sich an die in der Packungsbeilage angegebene oder vom Arzt oder Ihrer Ärztin verschriebene Dosierung. Wenn sie glauben, das Arzneimittel wirke zu schwach oder zu stark, so sprechen Sie mit Ihrem Arzt, Apotheker oder Drogisten bzw. Ihrer Ärztin, Apothekerin oder Drogistin.

Folgende Nebenwirkungen können bei der Einnahme von Burgerstein Vitamin C retard auftreten: Nach sehr hohen Dosen (4–5 g und mehr) wird gelegentlich leichter Durchfall oder vermehrtes Harnlassen beobachtet. Die Bildung von Nierensteinen durch Einnahme hoher Vitamin-C-Dosen während längerer Zeit ist nach neueren Erkenntnissen nicht zu erwarten.

Wenn Sie Nebenwirkungen bemerken, die hier nicht beschrieben sind, sollten Sie Ihren Arzt, Apotheker oder Drogisten bzw. Ihre Ärztin, Apothekerin oder Drogistin informieren.

Burgerstein Vitamin C retard ist gut verschlossen, trocken sowie ausser Reichweite von Kindern bei Raumtemperatur (15–25 °C) aufzubewahren. Das Arzneimittel darf nur bis zu dem auf dem Behälter mit «EXP» bezeichneten Datum verwendet werden.

Weitere Auskünfte erteilt Ihnen Ihr Arzt, Apotheker oder Drogist bzw. Ihre Ärztin, Apothekerin oder Drogistin. Diese Personen verfügen über die ausführliche Fachinformation.

1 Kapsel mit verzögerter Wirkstoff-Freigabe enthält:

Wirkstoff: Vitamin C 500 mg.

Hilfsstoffe: Excip. pro caps. ret.

44259 (Swissmedic).

In Apotheken und Drogerien, ohne ärztliche Verschreibung.

Packungen zu 30 oder 100 Kapseln.

Antistress AG, Gesellschaft für Gesundheitsschutz, 8640 Rapperswil-Jona.

Diese Packungsbeilage wurde im November 2006 letztmals durch die Arzneimittelbehörde (Swissmedic) geprüft.

Burgerstein Vitamin C retard contient comme principe actif de la vitamine C pure (acide ascorbique). La vitamine C intervient par le biais de divers mécanismes dans un grand nombre de processus métaboliques de nécessité vitale. Burgerstein Vitamin C retard est administré pour traiter et prévenir des états carentiels en vitamine C. La formule en pellets dans Burgerstein Vitamin C retard assure une libération continue et égale de vitamine C durant 8–24 heures. On ne sait pas encore à ce jour si ce procédé joue un rôle sur l’action. Ces capsules sont instaurées pour traiter et prévenir des états carentiels en vitamine C, tels que le scorbut et ses phases préliminaires. Dans les maladies ou dans les conditions suivantes, les besoins en vitamine C peuvent être augmentés et/ou exiger une administration complémentaire:

saignements des gencives (gingivorragies) lors de déficit en vitamine C;

guérison d’une plaie, par exemple après une extraction dentaire;

opérations;

maladies infectieuses;

maladies dues au refroidissement;

troubles de l’absorption après l’ablation de l’estomac (gastrectomie) ou après des affections gastro-intestinales;

tabagisme;

grossesse et allaitement;

traitement par des antibiotiques;

epuration sanguine (dialyse).

Etant donné que l’organisme humain ne peut pas synthétiser la vitamine C, il est nécessaire de la fournir avec l’alimentation. Les légumes et les fruits sont riches en vitamine C, notamment les agrumes tels que les oranges, les citrons et les pamplemousses. De grandes quantités de vitamine C se trouvent également dans le foie et les reins, mais pas dans la viande, les céréales et les produits laitiers. Le fait de cuire, de laver à grande eau, de tenir au chaud et de conserver (même dans le congélateur) peuvent diminuer de manière importante la teneur en vitamine C.

Ce médicament contient environ 65 mg de glucides assimilables par capsule. Burgerstein Vitamin C retard convient donc aux diabétiques.

Les diabétiques qui testent eux-mêmes le sucre urinaire devraient renoncer à prendre les capsules de Burgerstein Vitamin C retard quelques jours avant le test, car la vitamine C influe sur le résultat.

Vous devriez arrêter de prendre les capsules de Burger­stein Vitamin C retard si vous présentez des réactions allergiques à l’un des composants du produit.

Si vous souffrez de calculs rénaux avec excrétion simultanée d’acide oxalique, d’une maladie de stockage du fer ou d’un excès d’acide urique, il est déconseillé de prendre les capsules Burgerstein Vitamin C retard.

Les patients souffrant de calculs rénaux ne doivent prendre plus de 500 mg de vitamine C par jour qu’avec l’accord du médecin.

Veuillez informer votre médecin, votre pharmacien ou votre droguiste, si vous souffrez d’une autre maladie, si vous êtes allergique ou si vous prenez déjà d’autres médicaments (même en automédication!).

Il n’existe aucun indice des risques encourus lors de la prise de vitamine C durant la grossesse ou l’allaitement.

Sauf avis contraire du médecin:

Adultes et adolescents de plus de 12 ans: La posologie recommandée en cas d’états carentiels est de 1 à 2 capsules par jour et lors de maladies dues au refroidissement, la dose journalière est de 2 capsules.

Burgerstein Vitamin C retard n’est pas indiqué chez les enfants de moins de 12 ans.

Les capsules doivent être avalées sans être croquées avec beaucoup d’eau ou de jus.

Veuillez vous conformer au dosage figurant sur la notice d’emballage ou prescrit par votre médecin. Si vous estimez que l’efficacité du médicament est trop faible ou au contraire trop forte, veuillez vous adresser à votre médecin, à votre pharmacien ou à votre droguiste.

Les effets secondaires suivants peuvent se manifester lors de la prise de Burgerstein Vitamin C retard: des doses très élevées (4–5 g et plus) peuvent occasionnellement provoquer une diarrhée légère ou une élimination d’urine plus fréquente. La formation de calculs rénaux à la suite de la prise de doses élevées de vitamine C durant une longue période n’est pas à craindre selon les dernières données.

Si vous remarquez des effets secondaires qui ne sont pas mentionnées dans cette notice, veuillez en informer votre médecin ou votre pharmacien ou votre droguiste.

Burgerstein Vitamin C retard doit être gardé dans son emballage bien fermé, hors de portée des enfants et à température ambiante (15–25 °C). Le médicament ne doit pas être utilisé au-delà de la date figurant après la mention «EXP» sur le récipient.

Pour de plus amples renseignements, consultez votre médecin, votre pharmacien ou votre droguiste, qui disposent d’une information détaillée destinée aux professionnels.

1 capsule avec libération retardée du principe actif contient:

Principe actif: Vitamine C 500 mg.

Excipients: Excip. pro caps. ret.

44259 (Swissmedic).

En vente sans ordonnance en pharmacies et drogueries.

En emballages de 30 et 100 capsules.

Antistress SA, Société pour la protection de la santé, 8640 Rapperswil-Jona.

Cette notice d’emballage a été vérifiée pour la dernière fois en novembre 2006 par l’autorité de contrôle des médicaments (Swissmedic).

Burgerstein Vitamin C retard contiene come principio attivo pura vitamina C (acido ascorbico). La vitamina C agisce attraverso diversi meccanismi in vari processi metabolici essenziali. Burgerstein Vitamin C retard viene utilizzato nel trattamento e nella prevenzione delle patologie dovute a carenza di vitamina C. Burgerstein Vitamin C retard rilascia la vitamina C costantemente e regolarmente nel corso di 8-24 ore grazie allo speciale rivestimento delle sue capsule. Finora non è stato accertato se ciò è importante per l’effetto del trattamento. Si utilizza nel trattamento e nella prevenzione di stati di carenza di vitamina C, come lo scorbuto ed i suoi stadi iniziali. Nelle seguenti patologie il fabbisogno soggettivo di vitamina C può aumentare e/o richiedere un’integrazione supplementare: gengivite legata a carenza di vitamina C; cicatrizzazione, per esempio dopo un’estrazione di denti; operazioni; malattie infettive; malattie da raffreddamento; disturbi dell’assimilazione dopo l’asportazione dello stomaco (gastrectomia) o dopo malattie dell’apparato digestivo e intestinale; fumatori; gravidanza e allattamento; trattamento con antibiotici; dialisi.

Il nostro corpo non può produrre da solo la vitamina C, che deve quindi essere assunta con l’alimentazione. La verdura e la frutta sono ricche di vitamina C, soprattutto gli agrumi come arance, limoni e pompelmi. Grandi quantità di vitamina C si trovano anche nel fegato e nei reni, ma non nella carne, nei cereali e nei latticini. Cuocendo, lavando, riscaldando e conservando (anche nel congelatore) gli alimenti, si riduce notevolmente il contenuto di vitamina C.

Questo medicamento contiene ca. 65 mg di carboidrati metabolizzabili per capsula. Perciò Burgerstein Vitamin C retard è adatto ai diabetici. I diabetici che controllano da soli i valori dello zucchero nell’urina dovrebbero sospendere l’assunzione di Burgerstein Vitamin C retard alcuni giorni prima del test, poiché la vitamina C può influenzarne il risultato.

Se ha reazioni allergiche ad una delle componenti deve interrompere l’assunzione di Burgerstein Vitamin C retard. Se soffre di calcoli renali con un aumento dell’escrezione di acido ossalico, se è affetto da disturbi del deposito del ferro o in caso di uremia non può assumere Burgerstein Vitamin C retard.

I pazienti con calcoli renali possono assumere più di 500 mg di vitamina C al giorno solo dopo aver consultato il medico.

Informi il suo medico, il suo farmacista o il suo droghiere nel caso in cui soffra di altre malattie, soffra di allergie o assuma altri medicamenti (anche se acquistati di sua iniziativa!).

Non sussistono controindicazioni per l’assunzione di vitamina C durante la gravidanza o l’allattamento.

Salvo diversa prescrizione medica: adulti e adolescenti sopra i 12 anni: il dosaggio consigliato, nei casi di carenze, è da 1 a 2 capsule al giorno. In caso di malattie da raffreddamento assumere 2 capsule al giorno.

L’uso di Burgerstein Vitamin C retard non è adatto ai bambini sotto i 12 anni. Le capsule devono essere inghiottite con abbondante acqua o succo, senza masticarle.

Si attenga alla posologia indicata nel foglietto illustrativo o prescritta dal suo medico. Se ritiene che l’azione del medicamento sia troppo debole o troppo forte ne parli al suo medico, al suo farmacista o al suo droghiere.

Durante l’assunzione di Burgerstein Vitamin C retard possono manifestarsi i seguenti effetti collaterali: dopo dosi molto elevate (4-5 g ed oltre) può manifestarsi occasionalmente diarrea in forma lieve o un accresciuto bisogno di urinare. Secondo studi recenti, l’assunzione prolungata di dosi elevate di vitamina C non favorisce la formazione di calcoli renali.

Se osserva effetti collaterali qui non descritti, dovrebbe informare il suo medico, il suo farmacista o il suo droghiere.

Burgerstein Vitamin C retard va conservato nel contenitore chiuso, all’asciutto, a temperatura ambiente (15-25 °C) e fuori dalla portata dei bambini. Il medicamento non dev’essere utilizzato oltre la data indicata con «Exp» sul contenitore.

Il medico, il farmacista o il droghiere, che sono in possesso di un’ informazione professionale dettagliata, possono darle ulteriori informazioni.

1 capsula a rilascio ritardato contiene:

principio attivo: vitamina C 500 mg;

sostanze ausiliarie: excip. pro caps. ret.

44259 (Swissmedic).

In farmacia e in drogheria, senza prescrizione medica.

In confezioni da 30 e 100 capsule.

Antistress SA, Società per la protezione della salute, CH-8640 Rapperswil-Jona.

Questo foglietto illustrativo è stato controllato l'ultima volta nel novembre 2006 dall'autorità competente in materia di medicamenti (Swissmedic).

Wirkstoff: Acidum Ascorbicum 500 mg (in Pellet-Form).

Hilfsstoffe: Excip. pro caps. ret.

1 Kapsel enthält ca. 65 mg Kohlenhydrate. Vitamin C retard ist deshalb für Diabetiker geeignet.

1 Kapsel mit retardierter Freisetzung von 500 mg Vitamin C.

Substitution von Vitamin C in Situationen mit erhöhtem Bedarf oder höherem Mangelrisiko bei:

Prophylaxe und Therapie von Vitamin-C-Mangelzuständen wie Skorbut, Präskorbut und Morbus Moeller-Barlow.

Unter folgenden Umständen kann der Vitamin-C Bedarf erhöht und/oder eine ergänzende Gabe erforderlich sein:

  • Zahnfleischbluten bei Vitamin-C-Mangel.
  • Wundheilung, z.B. nach Zahnextraktionen.
  • Operationen.
  • Erkältungskrankheiten.
  • Infektionskrankheiten.
  • Resorptionsstörungen (Gastroenteropathie), Gastrektomie.
  • Rauchen.
  • Schwangerschaft und Stillzeit.
  • Patienten unter Hämodialyse.
  • Antibiotika-Therapie.

Erwachsene und Jugendliche ab 12 Jahren

Die empfohlene Dosierung beträgt 1 bis 2 Kapseln pro Tag bei Mangelzuständen. Zur Deckung eines erhöhten Bedarfs genügt in der Regel eine Kapsel pro Tag.

Erkältungskrankheiten: 2 Kapseln pro Tag.

Burgerstein Vitamin C retard ist nicht zur Anwendung bei Kindern unter 12 Jahren bestimmt. Die Kapseln sollten mit reichlich Wasser unzerkaut eingenommen werden.

Bei Überempfindlichkeit gegenüber einem der Wirkstoffe oder einem der Hilfsstoffe gemäss Zusammensetzung.

Bei Nephrolitiasis mit Oxalurie bei saurem und physiologischem Urin-pH, bei Patienten mit Urämie und Hämochromatose sollte Burgerstein Vitamin C retard nicht verwendet werden.

Da Vitamin C zur Steigerung der Eisenresorption beitragen kann, ist Vorsicht geboten, wenn Eisenspeicherkrankheiten, Hämochromatosen oder z.B. Erkrankungen wie eine Beta-Ketten-Thalassämie vorliegen.

Orale Kontrazeptiva verschlechtern, vermutlich über einen erhöhten Coeruloplasminspiegel, den Vitamin C-Status durch erhöhte Oxidation.

Corticosteroide erhöhen die Oxidation.

Kalzitonin führt zu erhöhtem Verbrauch.

Salicylate hemmen den aktiven Transport durch die Darmwand.

Tetrazyklin hemmt den intrazellulären Stoffwechsel und die tubuläre Rückresorption.

Acetylsalicylsäure, Barbiturate und Tetrazyklin erhöhen die Ausscheidung von Vitamin C im Harn.

Es gibt keine Anzeichen, welche bei Einhalten der empfohlenen Dosierung auf ein Risiko von Vitamin C in der Schwangerschaft und Stillzeit hinweisen. Deshalb kann Burgerstein Vitamin C retard auch während der Schwangerschaft oder in der Stillzeit eingenommen werden.

Burgerstein Vitamin C retard hat keinen Einfluss auf die Fahrtüchtigkeit oder die Fähigkeit, Maschinen zu bedienen.

Nach hohen Dosen von Vitamin C kommt es gelegentlich zu einem milden diarrhöischen und/oder diuretischen Effekt. Die Bildung von Oxalsteinen durch langfristig hoch dosierte Vitamin C-Gaben ist nach neueren Erkenntnissen nicht zu erwarten.

Gelegentlich treten nach Einzeldosen von mehr als 4–5 g – bei 10 g und mehr fast immer – vorübergehende osmotische Diarrhöen auf, begleitet von entsprechenden abdominellen Symptomen. Therapie: Reduktion der Vitamin C-Einnahme und symptomatische Behandlung.

ATC-Code: A11GA01

Wirkungsmechanismus/Pharmakodynamik

Ascorbinsäure bildet zusammen mit dem biologisch ebenfalls aktiven Metaboliten Dehydroascorbinsäure ein reversibles Redoxsystem, das an vielen enzymatischen Reaktionen beteiligt ist und die Basis für das Wirkungsspektrum von Vitamin C darstellt.

Die Bedeutung der Ascorbinsäure für den menschlichen Organismus zeigt sich am deutlichsten beim klinisch manifesten Vitamin C-Mangel, dem Skorbut. Die Ascorbinsäure hat eine Schlüsselfunktion bei der Bildung von Hydroxyprolin aus Prolin, worauf wiederum die Entwicklung von funktionell wirksamem Kollagen beruht. Die beim Skorbut auftretenden Symptome, wie verzögerte Wundheilung, Störungen des Knochenwachstums, erhöhte Gefässbrüchigkeit und gestörte Dentinbildung, sind Folgen einer beeinträchtigten Kollagenbildung. Vitamin C-Zusätze beschleunigen die Wundheilung nach Zahnextraktionen und verringern das Risiko von Kieferschmerzen und anderen Komplikationen.

Die Muskelschwäche, ein weiteres Symptom des Vitamin-C-Mangel-Zustandes, wird mit einer verminderten Carnitinsynthese in Zusammenhang gebracht. Es ist bekannt, dass Carnitin für den Transport von Fettsäuren in die Mitochondrien und somit bei der Energiefreisetzung eine wichtige Rolle spielt. Für die Biosynthese des Carnitin aus bestimmten Proteinen mit endständigem Lysin und Methionin ist die Anwesenheit von ausreichenden Mengen von Vitamin C notwendig; somit kann Carnitinmangel in der Muskulatur ein frühes Zeichen von Vitamin-C-Mangel sein.

Hohe Cholesterinspiegel sind als Risikofaktoren für die Entstehung von Arteriosklerose unbestritten. Beim Tier konnte gezeigt werden, dass Ascorbinsäure für die Überführung von Cholesterin in die nichtatherogenen Gallensäuren notwendig ist.

Beim Menschen ergaben sich Hinweise darauf, dass ungenügende Ascorbinsäureversorgung mit erhöhten Cholesterinspiegeln einhergeht und dass Ascorbinsäuresupplementierung erhöhte Spiegel normalisieren kann, möglicherweise sogar durch selektive Senkung der atherogenen VLDL- und LDL-Cholesterin-Fraktionen.

Der Ascorbinsäuregehalt der Nebennieren wird auf die Bedeutung dieses Vitamins für die Synthese der Katecholamine zurückgeführt. So ist die Umwandlung von Adrenalin in Noradrenalin ascorbinsäureabhängig. Damit ist Ascorbinsäure auch an der Regulierung des vegetativen Nervensystems mitbeteiligt. Vitamin C fördert die Kortisolsynthese: Bei Ascorbinsäuremangel werden weniger Glukokortikoide freigesetzt, was mit verschlechterter Stressbewältigung einhergeht.

Eine bedeutsame Funktion der Ascorbinsäure ist die Inaktivierung freier Radikale, welche durch Lipidperoxydation Zellmembranen zerstören können. Besonders bekannt ist diese Funktion am Auge, wo Ascorbinsäure die photochemische Bildung von Sauerstoffradikalen verhindert, die die Retina schädigen können.

Bei erhöhter Exposition gegenüber Umweltschadstoffen kann die antioxidative Wirkung von Vitamin C die schädigende Wirkung von freien Radikalen mindern.

Vitamin C ist bei einer Entgiftung verschiedener Umweltschadstoffe wie Ozon, Schwermetalle, Pestizide und Xenobiotika beteiligt und hemmt die Bildung verschiedener kanzerogener Nitrosamine.

Bei Vitamin C-Mangel wurden erhöhte Histaminspiegel im Plasma gefunden. Es wird vermutet, dass Ascorbinsäure in den Abbau von und die Ausscheidung von Histamin eingreift.

Indem Vitamin C die Eisenresorption aus Nahrungsmitteln verbessert, schützt es vor Eisenmangelanämie.

Vitamin C unterstützt das Immunsystem. Im Rahmen der Immunabwehr konnte eine Steigerung der Leukozytenmotilität durch Vitamin C nachgewiesen werden. Es bestehen Hinweise, dass Vitamin C in therapeutischen Dosen, die schon im Frühstadium von Erkältungskrankheiten verabreicht werden, den Schweregrad der Symptome verringert.

Jede Kapsel Burgerstein Vitamin C retard enthält Pellets, aus denen Vitamin C langsam freigesetzt wird, wodurch konstant hohe Blutspiegel über einen Zeitraum von 8 bis 24 Stunden erreicht werden, ohne dass dies klinisch relevant wäre.

Absorption

Ascorbinsäure wird vor allem in den oberen Dünndarmabschnitten über einen Na+- abhängigen aktiven Transport absorbiert. Bei höheren Konzentrationen erfolgt die Aufnahme durch passive Diffusion. Bei oraler Einnahme, bis etwa zu 180 mg, werden 70–90% absorbiert. Bei Einnahme von 1–12 g sinken die Absorptionsraten von rund 50% auf etwa 15%, wobei die absolut aufgenommene Menge jedoch immer ansteigt.

Distribution

Vitamin C wird im ganzen Körper in allen Geweben verteilt. Seine Konzentration ist in Leukozyten und Thrombozyten höher als in Erythrozyten und im Plasma.

Die Ascorbinsäure ist zu etwa 24% an Plasmaeiweiss gebunden. Die Serumkonzentrationen liegen normalerweise bei 10 mg/l (60 µmol/l), Konzentrationen unter 6 mg/l (35 µmol/l) deuten auf eine nicht immer ausreichende und solche unter 4 mg/l (20 µmol/l) auf eine ungenügende Zufuhr hin. Klinisch manifester Skorbut geht mit Serumkonzentrationen unter 2 mg/l (10 µmol/l) einher.

Metabolismus

Ascorbinsäure wird teilweise über Dehydroascorbinsäure zu Oxalsäure metabolisiert. Bei überschüssiger Zufuhr wird Ascorbinsäure jedoch vorwiegend unverändert in den Urin und Fäzes ausgeschieden. Als Metabolit erscheint im Urin auch Ascorbinsäure-2-sulfat.

Elimination

Der physiologische Körperpool von Vitamin C liegt bei etwa 1500 mg. Die Eliminationshalbwertszeit der Ascorbinsäure hängt von der Applikationsart, der zugeführten Menge und der Absorptionsgeschwindigkeit ab.

Bei Einnahme von weniger als 1–3 g Vitamin C pro Tag erfolgt die Hauptausscheidung über die Nieren. Bei Dosen, die 3 g übersteigen, werden zunehmend grössere Anteile unverändert in den Fäzes ausgeschieden.

In subchronischen und chronischen Untersuchungen an Ratten, ergaben sich keine Hinweise auf substanzbedingte Effekte.

In Langzeituntersuchungen an Mäusen wurden keine Hinweise auf ein tumorerzeugendes Potential beobachtet.

Prüfungen an Zellkulturen bzw. im Tierversuch ergaben keine Hinweise auf eine mutagene Wirkung im therapeutischen Dosisbereich.

Untersuchungen an zwei Tierspezies in täglichen Dosen von 150, 200, 500 und 1000 mg/kg Körpergewicht ergaben keine fetotoxischen Effekte.

Beeinflussung diagnostischer Methoden

Bei Diabetikern kann Vitamin C – ohne Beeinflussung der Glukosämie – den Nachweis der Glukose im Harn stören. Vor den Harnzuckerbestimmungen ist daher die Vitamin-C-Zufuhr einige Tage zu stoppen.

Vitamin C kann bei Untersuchungen der Stuhlproben auf okkultes Blut zu falsch negativen Resultaten führen.

Haltbarkeit

Das Arzneimittel darf nur bis zu dem auf dem Behälter mit «EXP» bezeichneten Datum verwendet werden.

Besondere Lagerungshinweise

Gut verschlossen, trocken sowie ausser Reichweite von Kindern bei Raumtemperatur (15–25 °C) aufbewahren.

44259 (Swissmedic).

Antistress AG, Gesellschaft für Gesundheitsschutz, 8640 Rapperswil-Jona.

November 2006.

Principio attivo: Acidum Ascorbicum 500 mg (in forma di pellet).

Sostanze ausiliarie: Excip. pro caps. ret.

1 capsula contiene ca. 65 mg di carboidrati utilizzabili. Burgerstein Vitamina C retard è quindi adatto per i diabetici.

1 capsula a rilascio ritardato di 500 mg di vitamina C.

Sostituzione della vitamina C in situazioni di fabbisogno aumentato o di maggiore rischio di carenza in caso di:

prevenzione e terapia degli stati carenziali di vitamina C, come scorbuto, prescorbuto e morbo di Moeller-Barlow.

Nelle seguenti condizioni, il fabbisogno di vitamina C può aumentare e/o richiedere un'integrazione supplementare:

  • sanguinamento delle gengive legato a carenza di vitamina C
  • guarigione di ferite, ad es. dopo un'estrazione dentaria
  • operazioni
  • malattie da raffreddamento
  • malattie infettive
  • malassorbimento (gastroenteropatia), gastrectomia
  • fumo
  • gravidanza e allattamento
  • pazienti in emodialisi
  • terapia antibiotica

Adulti e ragazzi dai 12 anni:

Il dosaggio raccomandato è di 1-2 capsule al giorno negli stati carenziali. Per coprire un fabbisogno aumentato, di norma è sufficiente una capsula al giorno.

Malattie da raffreddamento: 2 capsule al giorno.

L'uso di Burgerstein Vitamin C retard non è adatto ai bambini sotto i 12 anni. Le capsule devono essere deglutite con abbondante acqua, senza masticarle.

In caso di ipersensibilità a uno dei principi attivi o a una delle sostanze ausiliarie, in base alla composizione.

In presenza di nefrolitiasi con ossaluria e pH delle urine acido e fisiologico, nei pazienti con uremia ed emocromatosi, non utilizzare Burgerstein Vitamin C retard.

Siccome la vitamina C può contribuire all'aumento dell'assorbimento del ferro, si raccomanda cautela in presenza di patologie da sovraccarico di ferro, emocromatosi o ad es. malattie come la talassemia di tipo beta.

I contraccettivi orali peggiorano, presumibilmente a causa di un livello aumentato di ceruloplasmina, lo stato della vitamina C tramite un'ossidazione aumentata.

I corticosteroidi aumentano l'ossidazione.

La calcitonina conduce a un consumo aumentato.

I salicilati inibiscono il trasporto attivo attraverso la parete intestinale.

La tetraciclina inibisce il metabolismo intracellulare e il riassorbimento tubulare.

L'acido acetilsalicilico, i barbiturici e la tetraciclina aumentano l'eliminazione di vitamina C nelle urine.

Se viene rispettato il dosaggio raccomandato, non vi sono segni che indichino un rischio della vitamina C in gravidanza e durante l'allattamento. Pertanto, Burgerstein Vitamin C retard può essere assunto anche durante la gravidanza o l'allattamento.

Burgerstein Vitamin C retard non ha alcun effetto sulla capacità di guidare veicoli o di utilizzare macchinari.

Dopo un'assunzione di dosi elevate di vitamina C, occasionalmente compare un blando effetto diarroico e/o diuretico. In base alle conoscenze più recenti, la formazione di calcoli di ossalato di calcio in seguito alla somministrazione a lungo termine di vitamina C ad alte dosi non costituisce un evento atteso.

Occasionalmente dopo dosaggi singoli superiori a 4-5 g, quasi sempre in caso di 10 g e più, compaiono episodi transitori di diarrea osmotica accompagnati da corrispondenti sintomi addominali. Terapia: Riduzione dell'assunzione di vitamina C e trattamento sintomatico.

Codice ATC A11GA01

Meccanismo d'azione/Farmacodinamica:

L'acido ascorbico e il suo metabolita biologicamente attivo, l'acido deidroascorbico, costituiscono un sistema redox che partecipa a numerose reazioni enzimatiche e che rappresenta la base per lo spettro d'azione della vitamina C.

L'importanza dell'acido ascorbico per l'organismo umano risulta particolarmente evidente in caso di carenza clinicamente manifesta di vitamina C, ovvero lo scorbuto. L'acido ascorbico ha una funzione chiave nella formazione di idrossiprolina dalla prolina, su cui a sua volta si fonda lo sviluppo di collagene funzionalmente efficace. I sintomi che compaiono nello scorbuto, come una guarigione rallentata delle ferite, disturbi del metabolismo osseo, aumentata fragilità dei vasi sanguigni e formazione alterata della dentina, sono conseguenze di una formazione compromessa del collagene. L'aggiunta di vitamina C accelera la guarigione delle ferite dopo le estrazioni dentarie e riduce il rischio di dolori alla mandibola e di altre complicanze.

La debolezza muscolare, un altro sintomo dello stato carenziale di vitamina C, viene associata a una ridotta sintesi di carnitina. È noto che la carnitina svolge un ruolo importante nel trasporto degli acidi grassi nei mitocondri e pertanto nella liberazione di energia. Per la biosintesi della carnitina da determinate proteine con lisina e metionina terminale, è necessaria la presenza di quantità sufficienti di vitamina C; pertanto la carenza di carnitina nella muscolatura può essere un segno precoce di carenza di vitamina C.

I livelli di colesterolo elevati sono indiscutibilmente fattori di rischio per la comparsa di arteriosclerosi. Negli animali è stato dimostrato che l'acido ascorbico è necessario per la trasformazione del colesterolo in acidi biliari, non aterogeni.

Nell'uomo si è messo in evidenza che un apporto insufficiente di acido ascorbico è associato a livelli di colesterolo aumentati e che la supplementazione di acido ascorbico è in grado di normalizzare livelli elevati, possibilmente addirittura tramite abbassamento selettivo delle frazioni di colesterolo aterogene VLDL e LDL.

Il contenuto di acido ascorbico delle ghiandole surrenali viene ricondotto all'importanza di questa vitamina per la sintesi delle catecolamine. Pertanto la conversione dell'adrenalina in noradrenalina è dipendente dall'acido ascorbico. L'acido ascorbico partecipa quindi anche alla regolazione del sistema nervoso vegetativo. La vitamina C favorisce la sintesi del cortisolo: in caso di carenza di acido ascorbico vengono liberati meno glucocorticoidi e questo si accompagna a un minore controllo dello stress.

Una funzione importante dell'acido ascorbico è l'inattivazione dei radicali liberi che, tramite la perossidazione lipidica, possono distruggere le membrane cellulari. Questa funzione è particolarmente nota nell'occhio, dove l'acido ascorbico ostacola la formazione fotochimica dei radicali dell'ossigeno e può danneggiare la retina.

In caso di esposizione aumentata a inquinanti ambientali, l'azione antiossidante della vitamina C può ridurre l'azione nociva dei radicali liberi.

La vitamina C partecipa alla detossificazione di diversi inquinanti ambientali come l'ozono, i metalli pesanti, i pesticidi e gli xenobiotici e inibisce la formazione di diverse nitrosamine cancerogene.

Nella carenza di vitamina C, sono stati riscontrati livelli aumentati di istamina nel sangue. Si suppone che l'acido ascorbico partecipi alla degradazione e all'eliminazione dell'istamina.

La vitamina C migliora l'assorbimento del ferro dagli alimenti e pertanto protegge dall'anemia sideropenica.

La vitamina C rinforza il sistema immunitario. Nell'ambito della difesa immunitaria, è stato possibile dimostrare un aumento della motilità dei leucociti grazie alla vitamina C. L'evidenza indica che la vitamina C a dosi terapeutiche somministrata in una fase precoce delle malattie da raffreddamento riduce la gravità dei sintomi.

Ogni capsula di Burgerstein Vitamin C retard contiene pellet da cui viene lentamente rilasciata vitamina C: in questo modo viene raggiunto un livello costantemente elevato nel sangue per un periodo di 8-24 ore, senza che questo diventi clinicamente rilevante.

Assorbimento

L'acido ascorbico viene assorbito principalmente nei tratti superiori dell'intestino tenue attraverso un trasporto attivo dipendente da Na+. In presenza di concentrazioni elevate, l'assorbimento avviene tramite diffusione passiva. In caso di assunzione per bocca di dosi fino a 180 mg, l'assorbimento è del 70-90%. In caso di assunzione di 1-12 g, i tassi di assorbimento scendono da circa il 50% a circa il 15%, mentre la quantità assunta in assoluto aumenta sempre.

Distribuzione

Nell'organismo, la vitamina C viene distribuita in tutti i tessuti. La sua concentrazione nei leucociti e nei trombociti è più alta che negli eritrociti e nel plasma.

L'acido ascorbico è legato per circa il 24% alle proteine plasmatiche. Normalmente le concentrazioni sieriche sono pari a 10 mg/l (60 μmol/l), le concentrazioni sotto i 6 mg/l (35 μmol/l) indicano un apporto non sempre sufficiente e quelle sotto i 4 mg/l (20 μmol/l) un apporto insufficiente. Lo scorbuto clinicamente manifesto si accompagna a concentrazioni sieriche inferiori a 2 mg/l (10 μmol/l).

Metabolismo

L'acido ascorbico viene parzialmente metabolizzato attraverso l'acido deidroascorbico ad acido ossalico. In caso di eccessivo apporto, l'acido ascorbico viene tuttavia eliminato prevalentemente invariato attraverso le urine e le feci. Nelle urine compare come metabolita anche l'acido ascorbico-2-solfato.

Eliminazione

Il pool fisiologico di vitamina C dell'organismo è di circa 1500 mg. L'emivita di eliminazione dell'acido ascorbico dipende dal tipo di applicazione, dalla quantità apportata e dalla velocità di assorbimento.

In caso di assunzione di una quantità inferiore a 1-3 g di vitamina C al giorno, l'eliminazione principale avviene attraverso i reni. A dosi superiori ai 3 g, vengono eliminate quantità inalterate progressivamente maggiori attraverso le feci.

Gli studi subcronici e cronici sui ratti non hanno messo in evidenza effetti dovuti al composto.

Le indagini a lungo termine condotte sui topi non hanno messo in evidenza alcun potenziale cancerogeno.

I test sulle colture cellulari o in sperimentazioni su animali non hanno messo in evidenza alcun effetto mutageno nel range di dosaggio terapeutico.

Gli studi condotti su due specie animali con dosi giornaliere di 150, 200, 500 e 1000 mg/kg di peso corporeo non hanno rilevato effetti fetotossici.

Influenza sui metodi diagnostici

Nei diabetici, la vitamina C può alterare la misurazione del glucosio nelle urine - senza influenzare la glicemia. Prima di procedere alla determinazione del glucosio nelle urine è pertanto necessario interrompere per alcuni giorni l'assunzione di vitamina C.

Nelle ricerche del sangue occulto sui campioni di feci, la vitamina C può condurre a risultati falsamente negativi.

Durata

Il medicamento non deve essere utilizzato oltre la data indicata con «Exp» sul contenitore.

Precauzioni particolari per la conservazione

Conservare a temperatura ambiente (15-25 °C) ben chiuso, all'asciutto, fuori dalla portata dei bambini.

44259 (Swissmedic).

Antistress AG, Gesellschaft für Gesundheitsschutz, CH-8640 Rapperswil-Jona.

Novembre 2006.

Principe actif: Acidum ascorbicum 500 mg (sous forme de pellet).

Excipients: excip. pro caps. ret.

Ce médicament contient environ 65 mg de glucides assimilables par capsule. Burgerstein Vitamin C retard convient aux diabétiques.

1 capsule avec libération retardée de 500 mg d’acide ascorbique.

Substitution de vitamine C dans des situations de besoins accrus ou de risque plus élevé de carence:

Prophylaxie et thérapie d’états carentiels tels que le scorbut, le pré-scorbut et la maladie de Moeller-Barlow.

Dans les conditions suivantes, les besoins en vitamine C peuvent être augmentés et/ou une supplémentation est nécessaire:

  • Gingivorragies lors de carence en vitamine C.
  • Guérison d’une plaie, par exemple après extraction dentaire.
  • Interventions chirurgicales.
  • Maladies dues au refroidissement.
  • Maladies infectieuses.
  • Troubles de l’absorption (gastroentéropathie), gastrectomie.
  • Tabagisme.
  • Grossesse et allaitement.
  • Patients sous hémodialyse.
  • Antibiothérapie.

Adultes et adolescents à partir de 12 ans

Le dosage recommandé est de 1 à 2 capsules par jour lors d’états carentiels. Pour couvrir des besoins accrus, 1 capsule par jour suffit en règle générale.

Maladies dues au refroidissement: 2 capsules par jour.

Burgerstein Vitamin C retard n’est pas indiqué pour les enfants de moins de 12 ans. Les capsules doivent être avalées, sans être croquées, avec beaucoup d’eau.

Hypersensibilité par rapport au principe actif ou à l’un des excipients conformément à la composition.

Burgerstein Vitamin C retard ne doit pas être utilisé en présence d’une néphrolithiase avec oxalurie, en cas de pH urinaire acide ou physiologique, chez des patients présentant une urémie et une hémochromatose.

La vitamine C peut contribuer à une élévation de l’absorption du fer. La prudence est par conséquent de mise en présence de maladies de stockage du fer, d’hémochromatose ou de pathologies telles qu’une bêta-thalassémie.

Les contraceptifs oraux compromettent le status de la vitamine C, par le biais d’une oxydation accrue, probablement en rapport avec l’augmentation des taux de la céruloplasmine.

Les corticostéroïdes augmentent les oxydations.

La calcitonine entraîne une plus grande consommation de vitamine C.

Les salicylates inhibent le transport actif à travers la paroi intestinale.

La tétracycline inhibe le métabolisme intracellulaire et la réabsorption tubulaire.

L’acide acétylsalicylique, les barbituriques et la tétracycline augmentent l’élimination urinaire de la vitamine C.

Il n’existe aucun indice d’un risque encouru durant la grossesse et l’allaitement lorsque les doses recommandées sont respectées. Aussi, Burgerstein Vitamin C retard peut être pris durant la grossesse et l’allaitement.

Burgerstein Vitamin C retard n’exerce aucune influence sur l’aptitude à la conduite ou à l’utilisation de machines.

La prise de fortes doses de vitamine C peut provoquer occasionnellement une diarrhée légère et/ou un effet diurétique. Selon les dernières connaissances, il ne faut pas s’attendre à la formation de calculs oxaliques lors de l’administration à long terme de vitamine C à hautes doses.

A l’emploi de doses unitaires supérieures à 4–5 g et presque toujours pour des doses >10 g, on observe occasionnellement des diarrhées osmotiques transitoires associées aux symptômes abdominaux habituels. Le traitement consiste à réduire la dose de vitamine C et à soigner les symptômes.

Code ATC: A11GA01

Mécanisme d’action/Pharmacodynamie

L’acide ascorbique forme avec l’acide déhydroascorbique, son métabolite également actif sur le plan biologique, un système d’oxydoréduction réversible qui participe à un grand nombre de réactions enzymatiques et qui constitue la base du spectre d’action de la vitamine C.

L’importance de l’acide ascorbique pour l’organisme humain se reconnaît au maximum dans les manifestations cliniques du scorbut, maladie par carence en vitamine C. L’acide ascorbique détient une fonction clé dans la transformation de la proline en hydroxyproline, activité sur laquelle repose le développement d’un collagène fonctionnellement actif. Les symptômes observés dans le scorbut tels qu’un retard de cicatrisation des plaies, des troubles de la croissance osseuse, un accroissement de la fragilité vasculaire et une altération de la formation de la dentine, sont la conséquence d’une altération de la formation de collagène. Des suppléments de vitamine C accélèrent la guérison de plaies après des extractions dentaires et diminuent le risque de douleurs maxillaires et d’autres complications.

La faiblesse musculaire, autre signe d’une carence en vitamine C, s’explique par une diminution de la synthèse de la carnitine. On sait que la carnitine joue un rôle important dans le transport d’acides gras dans les mitochondries, et ce faisant, dans la libération d’énergie. La présence de quantités suffisantes de vitamine C est nécessaire pour la biosynthèse de la carnitine à partir de certaines protéines comportant la lysine et la méthionine. Un déficit en carnitine dans les muscles peut donc être un signe précoce d’une carence en vitamine C.

C’est un fait incontesté que des taux élevés de cholestérol représentent un facteur de risque d’athérosclérose. On a pu montrer chez l’animal que l’acide ascorbique est nécessaire pour transférer le cholestérol dans les sels biliaires non athérogènes.

Chez l’homme, certains indices ont fait penser que des apports insuffisants en acide ascorbique s’accompagnent d’une élévation des taux de cholestérol et qu’une supplémentation en acide ascorbique peut normaliser ces taux, peut-être par un abaissement sélectif des fractions du cholestérol athérogène, respectivement du VLDL et LDL.

La teneur des surrénales en acide ascorbique traduit le rôle important de la vitamine C dans la synthèse des cathécolamines. La transformation de l’adrénaline en noradrénaline est donc dépendante de l’acide ascorbique. L’acide ascorbique participe de ce fait à la régulation du système nerveux végétatif. La vitamine C stimule la synthèse du cortisol. Lors d’une carence en vitamine C, il se produit une moindre libération de glucocorticoïdes, ce qui s’accompagne d’une moins bonne maîtrise du stress.

Une fonction importante de l’acide ascorbique est l’inactivation des radicaux libres qui peuvent détruire les membranes cellulaires par une peroxydation des lipides. Cette fonction est particulièrement connue au niveau de l’oeil où l’acide ascorbique empêche la formation photochimique de radicaux d’oxygène qui peuvent léser la rétine.

Lors d’une augmentaiton de l’exposition aux polluants environnementaux, l’action antioxydante de la vitamine C peut réduire les effets dommageables des radicaux libres.

La vitamine C participe à une détoxication de divers polluants environnementaux tels que l’ozone, les métaux lourds, les pesticides et les xénobiotiques et inhibe la formation de divers nitrosamines cancérigènes.

Dans les carences en vitamine C, on a trouvé une élévation des taux plasmatiques d’histamine. On suppose que l’acide ascorbique intervient dans la dégradation et l’élimination de l’histamine.

Comme la vitamine C améliore la résorption du fer, elle protège contre les anémies par carence en fer.

La vitamine C soutient le système immunitaire. Dans le cadre de la défense immunitaire, on a mis en évidence un accroissement de la motilité des leucocytes par la vitamine C. On dispose d’indices signalant que la vitamine C, administrée à des doses thérapeutiques au stade précoce de maladies dues au refroidissement, atténue la gravité des symptômes.

Chaque capsule de Burgerstein Vitamin C retard contient des pellets à partir desquels la vitamine C est libérée lentement, ce qui assure des taux sanguins constamment élevés sur 8 à 24 heures, sans pour cela jouer un rôle au plan clinique.

Absorption

L’acide ascorbique est absorbé essentiellement dans les sections supérieures de l’intestin grêle par un transport actif dépendant de Na+. A des concentrations plus élevées, l’absorption se fait par diffusion passive. En administration orale, jusqu’à 180 mg, 70–90% sont absorbés et pour la prise de 1–12 g, le taux d’absorption se réduit d’environ 50% à 15%, alors que les quantités en chiffres absolus s’accroissent de façon continue.

Distribution

L’acide ascorbique est distribué partout dans tous les tissus de l’organisme, mais la concentration dans les leucocytes et les thrombocytes est plus élevée que dans les érythrocytes et le plasma. L’acide ascorbique est lié à 24% aux protéines du plasma. Les concentrations sériques sont normalement de l’ordre de 10 mg/l (60 µmol/l), des concentrations inférieures à 6 mg/l (35 µmol/l) signifient que l’apport n’est pas toujours suffisant et celles inférieures à 4 mg/l (20 µmol/l) traduisent un apport insuffisant. Un scorbut manifesté sur le plan clinique s’accompagne de concentrations sériques inférieures à 2 mg/l (10 µmol/l).

Métabolisme

L’acide ascorbique est métabolisé partiellement en acide oxalique en passant par l’acide déhydroascorbique. En cas d’apports excédentaires, l’acide ascorbique est éliminé principalement dans l’urine et les fèces sous forme inchangée. L’acide ascorbique-2-sulfate est un métabolite qui se retrouve également dans l’urine.

Elimination

Les réserves corporelles physiologiques de la vitamine C sont de l’ordre de 1500 mg. La demi-vie d’élimination de l’acide ascorbique dépend du mode d’application, de la quantité fournie et de la rapidité d’absorption.

Pour un apport inférieur à 1–3 g par jour de vitamine C, l’élimination se fait essentiellement par les reins. Des doses supérieures à 3 g sont en grande partie éliminées par les fèces sous forme inchangée.

Des essais subchroniques et chroniques chez les rats n’ont révélé aucun indice d’effets liés à la substance.

Dans des études à long terme chez les souris, aucun indice de potentiel tumoral n’a été observé.

Des contrôles faits sur des cultures de cellules dans des essais chez l’animal n’ont montré aucune action tératogène aux doses thérapeutiques.

Des études sur deux espèces d’animaux à qui on a administré tous les jours des doses de 150, 200, 500 et 1000 mg/kg n’ont révélé aucun effet toxique sur le foetus.

Influence sur les méthodes de diagnostic

Chez les diabétiques, la vitamine C peut perturber la recherche de glucosurie sans agir sur la glycémie. Il est donc recommandé d’arrêter les apports de vitamine C durant quelques jours avant la recherche de sucre dans l’urine.

La vitamine C peut conduire à des faux résultats négatifs lors d’analyses d’échantillons de selles à la recherche de sang occulte.

Stabilité

Le médicament ne doit pas être utilisé au-delà de la date figurant après la mention «EXP» sur l’emballage.

Remarques concernant le stockage

Conserver dans le récipient bien fermé, au sec, hors de portée des enfants, à température ambiante (15–25 °C).

44259 (Swissmedic).

Antistress SA, Société pour la protection de la santé, 8640 Rapperswil-Jona.

Novembre 2006.

Ulasan (2)

Beeovita
Huebacher 36
8153 Rümlang
Switzerland
Free
expert advice